As-salam,
Kebutuhan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat,
hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Karena ikan ini sangat mudah
dibudidayakan dan dapat hidup dan berkembang pada perairan yang buruk. Semakin
berkembangya usaha budidaya lele, kebutuhan benih dirasa masih kurang.
Berikut diuraikan secara singkat teknik pemijahan lele
dumbo, yang dapat
dilakukan pada lahan yang sempit dan menggunakan sarana prasarana yang sederhana.
dilakukan pada lahan yang sempit dan menggunakan sarana prasarana yang sederhana.
TEKNIK PEMIJAHAN
1. Menyiapkan Media
Pemijahan
1. Menyiapkan
bak pemijahan, Bak yang dipergunakan cukup dengan ukuran 2 x 3 m dengan dalam
bak 1 m. Bak dicuci dengan larutan permangkanat dosis 1 sendok teh dicampur
dengan 3 liter air atau 5 gr / m3 air.
2. Menyiapkan
Kakaban, terbuat dari ijuk yang dibingkai dengan bambu.
3. Menyiapkan
Air Pemijahan, bak pemijahan diisi dengan air setinggi 40 cm. Air yang
digunakan adalah air dari PDAM.
2. Menyiapkan Induk
Lele
1. Merawat
Induk Lele, Induk lele yang akan dipijahkan harus diberikan pakan yang baik
agar dapat menghasitkan benih yang baik. Induk lele setiap hari diberikan pakan
daging bekicot atau ikan rucah. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore dengan
dosis 10% dari berat badan. Bak penampungan induk dekat dengan bak pemijahan
agar menangkapnya mudah. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan secara
terpisah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, perawatan induk-induk
dilakukan secara terpisah.
2. Memilih
induk lele siap pijah, Ciri-ciri induk betina siap pijah adalah :
*
Bagian perut membesar dan lunak kalau diraba,
*
Dubur terlihat merah dan lubang pengeluaran telur lunak melebar,
*
Membuat gerakan mondar-mandir,
*
Bagian dubur merah dan lunak dan kalau diurut dari arah perut akan keluar
cairan putih atau sperma.
3. Memijahkan
Lele Dumbo
* Isi
bak pemijahan dengan air setinggi 40 cm.
*
Pasang kakaban hingga menutupi 80% permukaan air. Lepaskan induk-induk lele
yang sudah dipilih dengan perbandingan 1 betina dan 2 jantan.
*
Proses pemijahan akan terjadi pada malam hari yang ditandai terlebih dahulu
adanya kejar-kejaran antara induk betina dan jantan mengitari kakaban.
*
Amati pada pagi hari, telur-telur sudah dilepas dan menempel pada seluruh
permukaan kakaban.
4. Menetaskan
Telur
*
Menyiapkan bak penetasan telur, bersihkan terlebih dahulu bak-bak dengan
permangkanat.
* Isi
air penetasan setinggi 40 cm, pindahkan / angkat kakaban masukan kedalam bak
yang sudah disiapkan.
*
Amati telur-telur tersebut setelah 24 jam dan telur-telur tersebut mulai
menetas. Telur yang baik akan menetas sampai 35 jam. Anak ikan yang keluar dari
telur masih sangat kecil dan lemah. Badan transparan dan kalau dilihat dengan
microskop akan terlihat masih mengandung kuning telur. Telur-telur yang tidak
terbuahi berwarna kuning susu dan tidak akan menetas serta akan membusuk.
Telur-telur yang terbuahi terlihat kuning transparan dan akan menetas setelah
34 jam sampai dengan 48 jam dikeluarkan oleh induk.
5.
Pemeliharaan Larva
*
Menyiapkan bak untuk budidaya pakan alami berupa dapnia atau cacing rambut.
Cacing rambut banyak dijual di kios-kios pedagang ikan hias.
*
Setelah telur lebih dari 48 jam dan sudah terlihat banyak yang menetas maka
kakaban diangkat secara hati- hati.
*
Merawat larva, larva yang baru beberapa hari menetas kondisinya masih sangat
lemah. Larva in tidak memerlukan pakan tambahan sampai menunggu kandungan
kuning telurnya habis. Kandungan kuning telur akan habis setelah menetas 7
hari. Untuk menjaga mortalitas yang tinggi pertu dipasang aerasi.
*
Memberi pakan larva. Setetah kandungan 7 hari, kandungan kuning telur yang asd sudah
habis dan harus segera diberi pakan tambahan dari luar. Pakan pertama dapat
diberikan kuning telur yang diblender setiap pagi dan sore sebanyak satu butir
per 5000 ekor. Pemberian pakan cacing rambut dapat diberikan setelah 11 hari
dan juga dapnia.
MEMANEN BENIH LELE
Panen benih lele bukan merupakan kegiatan akhir dari
kegiatan budidaya. Pemungutan hasil pertama dilakukan setelah benih berumur 17
sampai 21 hari (panjang t 2,5 cm). Pada ukuran tersebut benih lele sudah bisa
ditebar pada petak pembesaran secara langsung atau ditebar pada tempat
penampungan sambil menunggu pembeli.
ALAT BAHAN PEMANEN
Alat berupa seser, ember, waring, kantong plastik, tali
karet, tabung udara, mangkok kecil. Perhitungan hasil biasanya dilakukan secara
manual. Untuk memperoleh benih yang seragam digunakan ember plastik yang
berlubang-lubang.
Ditulis Oleh : Imam Adi Permono, S.Pd.
Source : Pengalaman Kuliah Kerja Nyata (KKN UNNES 2011, mijen, karang malang, semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi yang ingin berdiskusi, bertanya, atau menambahkan, silakan komentar :)